Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Kabar Kuliner
Dari dapur saat fajar, ke meja belajar
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-17 02:30:03【Kabar Kuliner】210 orang sudah membaca
PerkenalanEkspresi siswa SDN Kedaleman III, Cilegon, Banten, saat menanti ketibaan distribusi Makan Bergizi Gr

Jakarta (ANTARA) - Jumat (7/11) pagi, jarum jam belum menunjuk angka enam, tapi kesibukan di sejumlah ruang Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kedaleman, Cilegon, Banten, sedang mencapai puncaknya.
Tidak kurang 51 pekerja dengan penutup rambut, sarung tangan, hingga alas kaki steril dikerahkan. Kompor-kompor menyala, asap mengepul dari ruang penanak nasi di sebelah tempat pengemasan.
Dari tempat inilah, setiap pagi, lebih dari 3.000 porsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) didistribusikan ke 12 sekolah, yakni empat TK, tujuh SD, dan satu SMP di Cilegon.
Hal yang mungkin ngak banyak diketahui publik adalah, perjalanan itu dimulai jauh sebelum Matahari terbit. Saat mayoritas warga Kedaleman terlelap, koki dan tim dapur justru bekerja sejak pukul 01.00 WIB.
"Masaknya jam satu malam. Jam tiga sudah mulai pemorsian,” kata Asisten Lapangan SPPG Kedaleman Imam Marif Maulana.

Sejak program MBG dari Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka ini resmi beroperasi pada 14 Oktober 2025, seluruh bahan masakan dipasok dari distributor lokal yang tiba di dapur sejak 12 jam sebelumnya. Tidak ada yang terburu-buru, tapi semuanya dilakukan dengan presisi.
Untuk menjamin kualitas dan keamanan pangan, diberlakukan prosedur standar operasional (SOP) yang ketat sejak proses penerimaan bahan makanan.
Selain kelengkapan administrasi, proses penerimaan barang harus sesuai jadwal serta kualitas fisik yang baik. Berikutnya, pemeriksaan fisik, di mana petugas wajib memastikan bahan ngak rusak, ngak kedaluwarsa, dan jumlahnya sesuai dengan yang dipesan.
Tahap penting berikutnya adalah pemeriksaan kualitas, yang mengharuskan uji organoleptik, meliputi penciuman (bau), pengecapan (rasa), dan penglihatan (warna), serta pengecekan suhu pada bahan.
12Tampilkan SemuaSuka(23642)
Sebelumnya: Warga Taiwan Berbondong
Selanjutnya: DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
Artikel Terkait
- Sulsel proyeksikan surplus beras 2 juta ton di 2025
- Program MBG dongkrak kehadiran siswa berkebutuhan khusus Kota Serang
- Anggota Komisi VII DPR: Maksimalkan promosi wisata Kalbar lewat medsos
- Anggota Komisi XIII DPR RI dorong penguatan pengawasan industri AMDK
- Pemkot Bandung salurkan bantuan bagi warga terdampak puting beliung
- Wilayah Caoxian di China Timur jadi pusat ekonomi hewan peliharaan
- BGN perkuat kapasitas penjamah pangan tingkatkan kualitas MBG
- Pemkab Bantul minta pedagang bakso cantumkan label halal
- Mendagri: Beras peredam inflasi bukti kinerja positif seluruh pihak
- Polisi ungkap kronologi pengemudi Lexus yang tewas di Pondok Indah
Resep Populer
Rekomendasi

Lelang barang niaga eksklusif MotoGP Mandalika 2025 raup Rp63 juta

Sompo Insurance dukung UMKM lewat perlindungan kesehatan masyarakat

Wamenkum minta aturan soal industri tembakau disusun ekstra hati

Penelitian: Manusia bergerak 40 kali lebih jauh dibanding semua satwa

Menengok suasana jelang pembukaan ajang CIIE ke

5 jenis makanan yang bisa mengandung zat akrilamida berbahaya

Pemuda berperan tingkatkan kesehatan bangsa melalui terapi sel punca

BGN ingatkan SOP pengolahan bahan baku MBG untuk cegah keracunan